Menurut pandangan ‘AllamahFaydh Kasyani seperti dijelaskan pada bukunya Al Wafi’
Ilmu yang diwajibkan kepada setiap muslim untuk mencarinya adalah ilmu yang mengangkat posisi manusia pada hari Akhirat, dan yang mengantarkannya kepada pengetahuan tentang dirinya,penciptaanya, para nabinya, utusan – utusan Allah, pemimpin – pemimpin islam, sifat – sifat Tuhan, hari Akhirat, dan hal – hal yang menyebabkan dekat kepada Allah. Tingkatan – tingkatan mencari berbeda antara seseorang dengan lainnya sesuai dengan keahliannya masing – masing. Bahkan untuk seseorang, tahap pencariannya berubah sejalan dengan perkembangannya. Karena itu, tidak ada pembatasan dalam pencarian kelompik ilmu ini, dan tahap apa pun yang telah dicapai seseorang, masih wajib baginya untuk mereaih tingkat yang lebih tinggi ( tentunya hal ini tergantung pada kapasitas dan kesabarannya juga ).
Bahwasanya sangat ada perbedaan mencolok pada seseorang yang berilmu dengan orang yang tak berilmu….
Mencari ilmu itu sangatlah perlu dilakukan, sebab dengan mencari ilmu sebanyak – banyaknya orang akan lebih tahu betapa Agungnya Allah SWT yang menciptakan semuanya ini.
Allah mengajarkan manusia apa yang belum dia ketahui. ( QS 96:5 )
Dan dia mengajarkan kepada Adam selurh nama – nama, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat dan berfirman : “ Sebutkanlah kepadaku nama – nama benda itu jika kamu memang orang yang benar.” ( QS 2 : 31 )
...dan di tiap – tiap orang yang berilmu itu ada lagi Yang Maha Mengetahui.(QS 12 :76 )
….dan di antara kalian ada yang dikembalikan kepada bagian terjelek kehidupan, sehingga setelah memiliki ilmu dia tidak mengetahui sesuatu pun…( QS 16 : 70 )
Dari hadits Rosulallah SAW bersabda :
Barang siapa menenpuh jalan mencari ilmu, maka Allah memudahkan jalannya ke surga1
Sedangkan beberapa hadits ialah sebagai berikut :
Carilah ilmu meskipun harus ke Cina, karena mencari ilmu itu wajib bagi setiap Muslim. Dan orang yang yang paling berilmu ialah orang yang mengumpulkan ilmu dari yang lain kepada ilmunya; orang yang paling berharga adalah yang paling banyak ilmunya, dan yang paling hina adalah yang paling bodoh 2 .
Kearifan adalah harta orang beriman yang hilang, di mana saja ia menemukannya di alebih berhak memilikinya dari orang lain.3
Hadits tersebut di atas telah di laporkan dari nabi Muhammad SAW. Sedangkan riwayat di bawah ini ialah diceritakan dari Ali bin Abi Thalib :
“ Kearifan adalah harta orang yang beriman yang hilang, maka carilah ia sekalipun dari orang musyrik, karena engkau lebih berhak memilikinya dari yang lain. Ambilah hikmah dari siapa saja yang membawanya kepadamu, lihatlah apa bukan siapa yang mengatakan.4
Saya datang lagi. Karena saya tidak ingin menjadi orang bodoh. He he he!